Laman

Sabtu, 23 Juli 2016

Pengelolaan dan Kelangkaan Sumber Daya Alam



 

Pengelolaan dan Kelangkaan Sumber Daya Energi [Manajemen Sumber Daya Alam



A.    Pengertian sumber daya energi

Sumber daya energi adalah sumber daya yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumberdaya energi terbagi dua yaitu :
1. Sumber energi nonkonvensional
2. Sumber energi konvensional
Berikut penjelasan dari energi nonkonvensional dan energi konvensional :
1.      Sumber energi nonkonvensional
Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut:
-Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.
Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.
-Energi panas bumi.
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas, berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
-Energi angin.
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
-Energi pasang surut.
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
-Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
-Energi biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
2.      Sumber energi konvensional

Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari:
-Minyak bumi
-Batubara
-Gas alam
-Sumber Daya Manusia dan Genetika
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan eksistensinya.
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.
Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

B.     KELANGKAAN SUMBER DAYA ENERGI
Kelangkaan sumber daya energi ternyata sudah menjadi isu sentral yang akan membatasi pertumbuhan ekonomi. Namun hal tersebut dapat teratasi jika pemikiran manusia berkembang untuk membatasi kelangkaan sumber daya alam dan energi.
C.     INDIKATOR KELANGKAAN
Berbicara masalah kelangkaan tidaklah meyakinkan tanpa bukti empiris yang menyertainya. Bukti tersebut biasanya menunjukan indikator seberapa jauh kelangkaan sumber daya alam menghadang laju pertumbuhan ekonomi. Indikator tersebut bisa berupa indikator fisik misalnya konsep cadangan, maupun indikator ekonomi seperti harga, sewa, dan biaya produksi.
a)      HARGA
Dari semua indikator kelangkaan, nampaknya harga menjadi indikator paling banyak dipakai meskipun belum bisa menggambarkan keseluruhan pengorbanan. Perubahaan kelangkaan terukur melalui harga merupakan konsep ekonomi bukan konsep fisik. Harga sebagai indikator kelangkaan antara lain :
Perubahan kelangkaan yang terukur melalui harga merupakan konsep ekonomi bukan konsep fisik.
b)      Proses pemanfaatan sumber daya alam dan energi diukur kelangkaannya melalui gerakan harga, terutama kaitannya dengan kemungkinan substitusi antar faktor produksi.
c)       Indeks harga sebagai ukuran kelangkaan.
2.      BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi sebenarnya hanya merupakan salah satu bagian dari keseluruhan biaya dalam pemanfaatan sumber daya alam dan energi. Untuk melihat kelangkaan dari segi biaya seharusnya dilihat pula bagaimana sewa dan biaya lingkungan. Namun karena sulitnya memperoleh data sewa dan biaya lingkungan, maka biaya produksi sering dipergunakan sebagai indikator produksi.

D.    FAKTOR PENGHAMBAT KELANGKAAN

Teknologi telah pula dipercaya manusia untuk mengatasi persoalan ini. Pada prinsipnya teknologilah yang mendasari setiap usaha untuk menghindari adanya kelangkaan sumber daya alam dan energi. Proses perkembangan teknologi tidak akan pernah berhenti baik secara kebetulan maupun memang dicari karena desakan keadaaan misalnya kelangkaan sumber daya alam dan energi.
Kemajuan teknologi dalam bidang geologi, foto udara, survei tanah, survei hutan, survei hidrologi, penginderaan jarak jauh dan lain-lain memungkinkan dapat dijangkaunya lokasi sumber daya alam dan energi. Inovasi teknologi memang sampai saat ini terbukti mampu mengatasi sebagian masalah kelangkaan atau paling tidak menghambat proses percepatan kelangkaan. Selain membantu proses penemuan cadangan baru, teknologi juga mampu membantu proses substitusi dalam produksi.
1.      DAUR ULANG
Saat ini teknologi daur ulang berkembang pesat dalam mengolah sisa-sisa produksi dan konsumsi sehingga tidak terbuang percuma dan mengotori lingkungan. Daur ulang memungkinkan dihematnya penggunaan sumber daya alam dan energi asli sehingga jika sumberdaya alam dan energi asli memang langka, penghematan tersebut sangat diperlukan.
2.      SUBSTITUSI PENGGUNAAN SDA DAN ENERGI
Perkembangan substitusi sumberdaya alam dan energi baik dalam produksi maupun konsumsi sangat membantu proses pelambatan kelangkaan. Contoh: perbaikan transportasi umum mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga bisa menghemat energi.
3.      PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI
Pengelolaan baik sumberdaya alam dan energy yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui haruslah secara bertanggung jawab, artinya harus secara bijaksana melestarikan persediaan sumberdaya alam dan energy tersebut sehingga generasi sekarang dan yang mendatang dapat menikmatinya. Pelaksanaan pengelolaan haruslah sedemikian rupa sehingga sumberdaya alam dan energy itu tidak habis atau kalau dapat selalu ditingkatkan persediaannyadengan usaha-usaha eksplorasi, peningkatan efisiensi proses produksi, penggandaan/peningkatan fungsi,serta dengan bantuan tekhnologi dapat ditingkatkan proses daur ulang.

E.     FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TERSEDIANYA SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DI WAKTU YANG AKAN DATANG
1.      Faktor Tekhnologi
Dalam hal kondisi fisik tersedianya sumberdaya mineral, yang ternyata jauh di bawah permukaan bumi sehingga mempersulit perolehannya. Kemungkinan ada atau mencitptakan substitut buatan manusia atau masukan yang dapat diperbaharui untuk sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, ternyata hal tersebut mungkin dilakukan dengan rangsangan tertentu dan kemajuan tekhnologi.
Pemanfaatan ekonomi skala yang walaupun mungkin sudah tidak ada, namun berkat kerja keras hal tersebut (Tekhnologi) dapat dimunculkan kembali pada suatu waktu.
2.      Faktor Konsumsi dan Gaya Hidup
Seperti yang kita ketahui konsumen cukup peka dengan perubahan harga. Konsumen cenderung mengarah ke barang-barang dan jasa-jasa yang kurang padat sumberdaya, konsumen memilih barang-barang dan jasa-jasa yang padat modal/tekhnologi. Mungkin dengan cara mengubah gaya hidup kita bisa memperlambat dari habisnya sumber daya.
3.      Faktor Kelembagaan dan Pemerataan
Apabila pemerintah terlalu banyak ikut campur tangan pada kegiatan ekonomi maka usaha swasta akan terdesak sehingga mematikan kewiraswastaan. Penemuan dan inovasi terhambat dan masyarakat bersifat menunggu. Pemanfaatan sumberdaya alam dan energy ditujukan pada pembuatan barang-barang dan jasa-jasa yang sebenarnya tidak diperlukan masyarakat
Kecenderungan kearah oligopoli dan monopoli membawa system ekonomi dimana alokasi sumberdaya alam dan energy dibatasi. Barang-barang menjadi relatif mahal karena sedikit diproduksikan karena adanya subsidi. Pada akhirnya masyarakat yang menanggung beban.
Ada kecenderungan bahwa kegiatan ekonomi hanya ditujukan pada pengelolaan sumberdaya alam dan energy untuk memenuhi kebutuhan sekarang. Hal ini akan berakibat bahwa generasi yang akan datang akan menanggung resiko.
Disadari bahwa sampai dewasa ini data dasar sehubungan dengan sumberdaya alam dan energy masih relatif kecil, apalagi system pengawasan dan pengendalian pengusaha sumberdaya alam dan energy. Sering pemerintah tidak mendapatkan data sebenarnya dari kontraktor-kontraktor asing bertalian dengan ekploitasi sumberdaya alam dan energy. Padahal kebijaksanaan yang baik perlu didasarkan pada data dasar yang relatif lengkap..
F.      KEBIJAKSANAAN SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Howe mengemukakan bahwa kebijaksanaan sumberdaya alam dan energy yang bertanggung jawab haruslah memenuhi persyaratan seperti berikut:
a)      Kebijaksaan tersebut menjamin kontinuitas produksi serta lingkungan yang baik di waktu yang akan dating
b)       Kebijaksanaan tersebut mengandung pedoman, rangsangan serta tindakan yang bertalian dengan pemanfaatan sumberdaya alam dan energy dan mampu menggerakkan ekonomi kearah konsumsi yang efisien, terus menerus dan selalu meningkat
c)       Kebijaksanaan tersebut idak mengakibatkan pengrusakan lingkungan fisik sehingga tidak dapat dipulihkan
d)     Kebijaksanaan tersebut tidak menimbulkan risiko besar pada generasi yang akan dating
e)      Kebijaksaaan tersebut perlu didasarkan pada kenyataan bahwa Negara di dunia itu saling tergantung, sehingga kebijaksaan tersebut perlu dikaitkan dengan kesejahteraan bagi seluruh dunia
G.    PEDOMAN BAGI KEBIJAKSANAAN SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Sering orang mengutarakan tentang penting dan perlunya kebijaksanaan sumberdaya alam dan energy yang bertanggung jawab. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa kebijaksanaan yang bertanggung jawab itu harus melestarikan persediaan sumber daya alam dan energy sehingga baik generasi sekarang dan mendatang dapat terus menikmatinya sehingga meningkat mutu hidupnya. Tersirat pula pengertian bahwa pemanfaatanya tidak boleh merusak lingkungan.
Oleh karena itu, berbagai pedoman dasar perlu digariskan yaitu:
1.      Perlu dihindari tindakan yang berakibat system sumberdaya alam dan energy yang dapat diperbaharui tak dapat dipulihkan ke keadaan semula. Untuk itu perlu ditetapkan standar minimum yang aman untuk setiap system agar orang tak terlanjut memanfaatkan sumberdaya alam dan energy itu secara berlebihan
2.      Perlu dihindari tindakan tindakan yang berakibat kondisi lingkungan sekitar tak dapat dikembalikan ke asal mula misalnya, pemakaian pestisida dan insektisida yang berlebihan.
3.      perlu dihindari tindakan-tindakan yang berakibat kondisi lingkungan dunia tak dapat dikembalikan ke asal mula misalnya, perlu tindakan pencegahan kecelakaan reaktor atom, seperti terjadi di Chernobyl yang debu radioaktifnya menyebar ke seluruh dunia.

4.      perlu adanya rencana pengelolaan sumberdaya alam dan energy yang baik. Data dasar perlu diciptakan, analisis permintaan dan penawaran didasarkan kepada kebutuhan masa lalu, sekarang maupun yang akan dating, sehingga dapat dilakukan tindakan penyediaan sumberdaya alam dan energy tepat waktu dan pengurangan kebutuhan sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan.
5.      perlu menunjang usaha-usaha penelitian dan pengembangan tekhnologi serta masyarakat. Tekhnologi dapat mengurangi kelangkaan sedangkan peran serta masyarakat dapat mengekang kebutuhan yang tidak terbatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar